Jumat, 20 November 2009

BUDIDAYA KELAPA SAWIT





SISTEMATIKA KELAPA SAWIT
Divisi : Spermatophyta
Sub Divisi : Angiospermae
Kelas : Monocotyledoneae
Ordo : Palmales
Famili : Palmaceae
Genus : Elaeis
Species : Elaesis guineensis Jacq


MARFOLOGI KELAPA SAWIT
A. AKAR
Kecambah kelapa sawit yang baru tumbuh memiliki akar tunggang, tetapi akar ini mudah mati dan segera diganti dengan akar serabut. Akar serabut memiliki sedikit percabangan, membentuk anyaman rapat dan tebal. sebagian akar serabut tumbuh lurus kebawah (vertikal) dan sebagian tumbuh mendatar kearah samping (horisontal). Jika aerasi baik, akar tanaman kelapa sawit dapat menembus kedalam 8 meter didalam tanah, sedangkan yang tumbuh kesamping bisa mncapai radius 16 meter. keadaan ini tergantung pada umur tanaman, sistem pemeliharaan dan aerasi tanah. Sistem perakaran seperti ini menyebabkan tanaman tidak mudah tumbang.
Disela-sela sel parenkim pada akar ada ruangan-ruangan yang berisi udara dan saling duhubungkan oleh akar-akar udara, disekitar pangkal batang keluar akar-akar adventif yang menggantung. jika sudah mencapai tanah, akar-akar adventif akan berubah menjadi akar biasa, akar kelapa sawit mudah membusuk jika terlalu lama terendam air.

B. BATANG
Pada tahun-tahun pertama, sejak kecambah tumbuh menjadi tanaman kelpa sawit tidak tampak adanya pertumbuhan memnjang. Awalnya terbentuk poros batang dan disekitar poros tersebut terbentuk daun-daun yang ukutannya semakin bertambah besar. setelah tanaman berumur 4 tahun, batang mulai memperlihatkan pertumbuhan memanjang, ketebalan batang tergantung pada kekuatan pertumbuhan daun-daunnya. Tanaman kelapa sawit secara alami bisa mencapai umur 100 tahun namun tanaman kelpa sawit yang ditanam diperkebunan harus diremajakan sebelum mencapai umur tersebut karena produksi buahnya sudah menurun.

C. DAUN
Daun dibentuk didekat titik tumbuh, setiap bulan, biasanya akan tumbuh dua lembar daun. pertumbuhan daun awal dan daun berikutnya akan membentuk sudut 135 derajat. anak daun (leaf lef) pada daun normal berjumlah 80 - 120 lembar. setiap tahun, tanaman kelapa sawit bisa mengeluarkan 20 - 24 lembar daun.

D. BUNGA
Sususnan bunga terdiri dari katangan bunga yang terdiri dari bunga jantan (tepung sari) dan bunga betina (putik). umumnya bunga jantan dan bunga betina terdapat dalam dua tandan yang terpisah, namun ada kalanya bunga jantan dan bunga betina terdapat dalam tandan yang sama.

E. BUAH
Tandan buah tumbuh diketiak daun. daun kelapa sawit setiap tahun tumbuh sekitar 20-24 helai. semakin tua umur kelapa sawit, pertumbuhan daunnya semakin sedikit, sehingga buah yang terbentuk senakin menurun. tanaman kelapa sawit mulai berbuah saat berumur 18 bulan setelah tanam tetapi kadar minyaknya masih sedikit dan persentase limbah (lumpur) banyak. Buah kelapa sawit menempel di karangan yang disebut tandan buah. dalam satu tandan terdiri dari puluhan sampai ribuan buah. tandan buah akan mencapai ukuran maksimal (terbesar) pada umur 4,5 - 5 bulan.

PERSIAPAN LAHAN

SYARAT TUMBUH KELAPA SAWIT

- Curah hujan minimum 1000-1500 mm /tahun, terbagi merata sepanjang tahun.
- Suhu optimal 26°C.
- Kelembaban rata-rata 75 %.
- Dapat tumbuh pada bermacam-macam tanah, asalkan gembur, aerasi dan draenasenya
baik, kaya akan humus dan tidak mempunyai lapisan padas.
- pH tanah antara 5,5 – 7,0.

P E M B I B I T A N

Lokasi pembibitan harus memenuhi syarat sbb :
1. Dekat dengan sumber air, tetapi tidak kebanjiran
2. Letaknya tidak jauh dari lokasi penanaman karena biaya angkut bibit mahal
3. Areal datar dan mudah dipasang instalasi air
4. Dekat kantor dan pemukiman supaya mudah mengawasi
5. Keamanan terjamin dan bebas dari gangguan binatang pengganggu
6. Jauh dari sumber hama dan penyakit,

Pengecambahan Biji.

- Biji dipanaskan dalam germinator selama 60 hari dengan suhu tetap 39oC dan kadar
air 18%.
- Kemudian biji direndam dalam air mengalir selama 6 hari, hingga kadar air naik
menjadi 24%.
- Selanjutnya biji dikeringkan selama 3 jam dalam ruangan yang teduh.
- Biji dimasukkan dalam kantong plastik ukuran 38 x 39 cm sebanyak 500 biji,
kemudian ditutup rapat
- Setelah 10-14 hari, biji mulai berkecambah.
- Biji yang belum berkecambah pada umur 30 hari dibuang saja.
- Kecambah yang tumbuh normal dan sehat, warnanya kekuning-kuningan, tumbuhnya
lurus serta bakal daun dan bakal akarnya berlawanan arah.

Persemaian dan Pembibitan

a. Pembibitan Awal (pre-nursery)
Tanah yang dugunakan untuk mengisi polibag berupa tanah bagian atas (top soil) yang sudah dibersihkan dari batu dan sisa-sisa tanaman. Polibag yang berisi tanah diletakkan di bedengan yang lebarnya 1 meter dan panjang sekitar 8 meter. Sebelum penanaman kecambah, polibag harus disiram air dahulu. Tanah ditengah-tengah polibag dilubangi dengan telunjuk tangan, lalu kecmbah dimasukkan ke dalam lubang tadi dengan primordia batang manghadap keatas, lalu lubang ditutup kembali. Pembibitan awal dilakukan sampai umur 3 bulan atau kecambah sudah berdaun 4 lembar, lalu dipindahkan ke pembibitan utama.

b. Pembibitan Utama ( Main Nursery)
Tanah yang sudah bersih dimasukkan kedalam polibag besat ukuran 40 X 50 cm yang dapat menampung 25 kg tanah. Pengisian polibag jangan terlalu penuh, cukup sampai 3 cm dari bagian atas polibag. Tujuannya supaya air dan pupuk tidak melimpah keluar. Polibag diletakkan dengan jarak tanam 70 X 70 X 70 cm. Setelah disiram tanah dilubangi tengah-tengah polibag dilubangi dengan kayu tumpul yang besarnya sama dengan polibag kecil. Polibag disobek, bibit serta tanahnya dimasukkan kedalam lubang tadi lalu lubang ditutup kembali.

PERSIAPAN LAHAN

- Tanah galian bagian atas dicampur dengan pupuk fosfat sebanyak 1 kg/lobang.
- Lobang tanam ditutup kembali dan jangan dipadatkan.

P E N A N A M A N

a. Pembuatan Lubang tanam
Lahan diolah sebaik mungkin, dibersihkan dari semak-semak dan rumput-rumput liar. Pembuatan lubang dilakukan 2 atau 3 bulan sebelum kelapa sawit ditanam. Tujuannya agar semua gas beracun hasil metebolisme mikroba menguap atau terbawa angin. Buatlah lobang tanam dengan ukuran 40 x 40 x 40 cm atau 60 x 60 x 60 cm, 2 minggu sebelum tanam dengan jarak 9 x 9 x 9 m membentuk segitiga sama sisi.

b. Pemupukan dasar
Pemupukan dasar mutlak dilakukan pada kebun-kebun yang akan ditanami kelapa sawit. Pupuk dasar berupa fosfat alam, bukan fosfat buatan pabrik. Hal ini untuk menghindarkan akar tanaman muda yang masih peka berhubungan dengan bahan kimia hasil peruraian fosfat pabrik. Jenis fosfat alam ialah batuan fosfat yang berwarna putih dan CIRP (Chrest Island Rock Fosfat yang berwarna merah bata). Dosis pupuk dasar yang dipakai sebanyak 1 Kg/Lubang Tanam.

c. Penanaman

- Polibag di sobek dan dibuang, bibit beserta tanahnya diletakkan di dasar lubang
tanam, lalu ditimbun dan dipadatkan. Usahakan tanaman tegak keatas.
- Tanah yang pertama ditimbunkan adalah bagian Top Soil lalu Sub Soil.
- Bagian Top Soil diletakkan dekat akar, jika terjadi regenerasi akar, akar aka
berkembang dalam tanah yang subur dan bisa menyerap pupuk alam dengan mudah.
- Dilahan-lahan yang banyak angin, tanaman kelapa sawit perlu ditopang dengan kayu
diarah belakang supaya tanaman tidak mudah roboh.
- Penanaman sebaiknya dilakukan pada awal musim penghujan.


PEMELIHARAAN TANAMAN

- Lakukan penyulaman untuk mengganti tanaman yang mati dengan tanaman baru yang
seumur dengan tanaman yang mati.
- Cadangan bibit untuk penyulaman terus dipelihara sampai dengan umur 3 tahun dan
selalu dipindahkan ke kantong plastik yang lebih besar.
- Penyiangan gulma dilakukan 1bulan sekali.
- Lakukan perawatan dan perbaikan parit drainage.
- Anjuran pemupukan Tanaman Belum Menghasilkan (TBM) seperti pada table 1.
- Sedangkan pemupukan Tanaman Menghasilkan (TM), kebutuhan pupuk berkisar
antara 400 – 1000 kg N, P, K, Mg, Bo per Ha/tahun.
- Lakukan pemupukan 2 kali dalam satu tahun; pada awal dan akhir musim penghujan
dengan cara menyebar merata di sekitar piringan tanaman.

HAMA DAN PENYAKIT

Jenis-jenis hama yang menyerang kalapa sawit biasanya :
1. Hama Ulat ( Tasea asigna, Stora nitens dan Darnarima sp.)
Dikendalikan dengan menyemprot Dipterex atau Bayrusil.
2. Hama kUmbang ( Apogania sp dan Oryctes rhinoceros)
Dikendalikan dengan menyemprotkan larutan Azodrin yang bersifat sistemik
3. Hama Tikus
Dikendalikan dengan racun Tomorin, Wafarin atau Racumin yang dicampur dengan
umpan berupa ampas kelapa atau bekatul. Perbandingannya 1 bagian racun dan 19
bagian umpoan

Jenis-jenis penyakit yang menyerang tanaman kelapa sawit :
1. Ganoderma lucidum ( Parasit fakulatif, parasit lemah atau parasit Luka )
Pengendaliannya dengan menebang tanaman kelapa sawit yang terserang penyakit
ini, pangkal batang dan sisa akar dibakar ditempat tersebut.
2. Little leaf ( penyakit Fisiologis atau penyakit nonparasiter karena
takekurangan unsur barium)
Pengendaliannya dengan pemupukan borax, dosis 50 gram/pohon/tahun.

TUNASAN

Tutunasan berarti membuang atau memangkas daun yang berada dibawah buah. Tunasan dilakukan dengan tujuan :
1. membersihkan tanaman supaya pollen mudah membuahi putik ( bunga betina )
2. Memudahkan pekerja untuk mengambil atau memotong buah yang sudah masak
3. secara fisiologis, daun-daun yang sudah tua dibagian bawah tidak efektif lagi
untuk melakukan fotosintesis.


P A N E N
- Umur tanaman + 4 – 5 tahun atau sudah melewati tunas pasir..
- Jumlah pohon yang dapat dipanen per hektar sebanyak 60%.
- Dipilih tandan yang buahnya sudah masak dengan tanda adanya sejumlah buah merah
yang jatuh (brondol ).
- Cara panen dengan memotong tandan buah.
- Pemotongan buah dilakukan dengan selang waktu ( rotasi ) 5 – 10 hari, tergantung
umur tanaman.

Tidak ada komentar: